|
|
Home
::
Budaya & Boga/THE NEWBORN BABY PLACENTA FLOATING |
|
|
|
LARUNG
ARI-ARI Upacara
adat larung ari-ari jabang bayi adalah suatu kegiatan
menjalankan adat kebiasaan merawat dan meruwat ari-ari
bayi yang baru dilahirkan. Salah satu kegiatan meruwat
ari-ari adalah melarung ari-ari yang merupakan
serangkaian upacara menghanyutkan ari-ari bayi ke laut
dengan tujuan agar ari-ari tersebut bersatu dengan air,
dengan harapan agar kelak anak setelah dewasa mempunyai
wawasan luas dan bebas sehingga tahan menghadapi
gelombang kehidupan serta mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Rangkaian acara upacara larung ari-ari
diawali dengan kelahiran sang bayi dan dimandikan oleh
dukun bayi/bidan, bapak bayi segera mencuci ari-ari dan
setelah bersih dimasukkan kedalam kendil disertai
kelengkapan garam, bunga telon, buku tulis, pensil,
Ayat-2 Al Qur'an, jarum, benang dan kain putih,
selanjutnya di-adzani oleh sang bapak dan siap dilarung
ke laut. Prosesi arak-arakan larung ari-ari diawali oleh
cucuking laku dan diikuti bapak sang bayi dengan
menggendong ari-ari yang diapit oleh kakek, nenek serta
bersama pengiring berangkat menjuju laut diiringi
tembang Mocopat Dandhang Gulo Malatsih. Ditengah laut
mereka berhenti lalu ari-ari dikeluarkan dari peti
dengan menaburkan bunga ke laut, selanjutnya kendil
dipecah pada peti dan dihanyutkan ke tengah sejauh -
jauhnya dengan iringan tembang Mocopat Dandhang Gulo
dari ibu-ibu. Acara larungan selesai dan kembali ke
darat dengan iringan tembang yang sama, sesampainya di
darat sudah tersedia tumpeng dan lauk pauknya serta
jenang sengkolo untuk dinikmati bersama setelah
pembacaan doa. Selanjutnyapada malam hari diadakan acara
hiburan kebahagiaan terhadap kelahiran sang bayi dengan
atraksi hadrah & rodath, tari lenggang surabaya serta
lawak. |
Back
To List
... |
|
|